Quantcast
Channel: Review – InfoFotografi
Viewing all articles
Browse latest Browse all 238

Mengenal lensa ultra wide pada sistem mirrorless APS-C

$
0
0

Lensa lebar kerap diidentikkan dengan foto pemandangan dan interior. Wajar saja karena fokal lensa yang lebar memang bisa mencakup sudut pandang yang luas sehingga disukai fotografer landscape dan juga arsitektur. Pada sistem full frame, fokal lensa 24mm sudah dianggap wide, dan fokal 16mm masuk ke kelompok ultra wide. Tapi di sistem APS-C, akibat ukuran fisik sensor yang lebih kecil membuat produsen lensa harus menyesuaikan fokal lensanya (tergantung crop factor dari sensor, umumnya 1,5x hingga 1,6x). Maka itu lensa di sistem APS-C yang fokalnya 18mm terasa kurang lebar karena sebetulnya dia ekivalen dengan 27mm (akibat koreksi crop factor tersebut).

Fokal lensa 12mm (ekivalen  18mm di full frame)

Fokal lensa 12mm di kamera APS-C (ekivalen 18mm di full frame)

Akhirnya di sistem kamera APS-C, kita mengenal fokal lensa yang lebih lebar lagi, misalnya fokal 10mm, 11mm atau 12mm yang pada dasarnya ekivalen dengan fokal 16mm sampai 18mm di sistem full frame. Di sistem kamera DSLR, berbagai pilihan lensa ultra wide tersedia lengkap, baik dari pihak Canon/Nikon maupun pihak ketiga (Tamron/Sigma/Tokina). Tapi di sistem kamera mirrorless, pilihan lensa yang ada memang belum sebanyak DSLR, juga masih jarang ada lensa yang dibuat oleh pihak ketiga. Jadi ada baiknya kita mengenal seperti apa lensa-lensa ultra wide khususnya di sistem mirrorless APS-C yang ada saat ini.

Sony

Anda pemakai kamera Sony mirrorless E mount (NEX atau Alpha) tentu kenal dengan lensa SEL 10-18mm f/4 OSS seharga 9 juta rupiah ini. Built quality lensa ini sangat baik, berbahan logam dan mount dari logam juga. Fokalnya ekuivalen dengan 15-27mm, pakai 7 bilah diafragma dan diameter filter 62mm. Lensa ini terdiri dari 10 elemen yang tersusun atas 8 grup, bobotnya 225 gram.

jual-10-18mm-f4-oss-02

Plus :

  • bukaan konstan f/4
  • kualitas optik baik
  • kualitas bahan baik
  • OSS/stabilizer

Minus :

  • rentang fokal agak pendek (cuma sampai 18mm)
  • tidak ada tuas AF-MF (pindah mode AF-MF melalui kamera)

Fuji

Pemilik Fuji X juga tentu sudah akrab dengan lensa Fuji XF 10-24mm f/4 R OIS yang dijual di harga 12 juta rupiah, lensa yang masuk ke dalam seri XF ini punya cincin aperture, ada 7 bilah diafragma dan punya kualitas bahan material bodi dan internal optik yang sangat baik. Lensa Fuji ini cukup besar dengan filter 72mm dan bobot 420 gram, salah satu alasannya karena memiliki 14 elemen lensa di dalamnya. Bila kita cermati ada tiga cincin di lensa Fuji ini, pertama untuk manual fokus, lalu kedua untuk zoom dan ketiga untuk merubah diafragma.

fujifilm_10-24

Plus :

  • bukaan konstan f/4 dan ada cincin aperture
  • kualitas optik sangat baik
  • kualitas bahan baik
  • OIS / stabilizer

Minus :

  • harga cukup tinggi
  • tidak ada indikator f-stop di cincin aperture
  • tidak ada manual focus instant override

Samsung

Sistem kamera Samsung NX punya satu lensa wide yaitu 12-24mm f/4-5.6, yang fokalnya ekivalen dengan 18-36mm. Lensa seharga 5,5 juta ini punya bahan plastik tapi mount dari logam, ukuran lumayan kecil dengan bobot hanya 200 gram saja. Seperti umumnya lensa Samsung lain, terdapat tombol i-Fn di samping lensa untuk mengatur berbagai setting kamera. Terdapat 10 elemen lensa dan 7 bilah diafragma di dalam lensa yang punya filter 58mm ini.

samsung-12-24mm-f-4-5-6-ed-wide-angle-zoom

Plus :

  • kecil, ringan dan tidak mahal
  • kualitas optik baik
  • tombol i-Fn (untuk mengganti berbagai setting)

Minus :

  • fokal 12mm kurang lebar dibanding sistem lain
  • tanpa fitur OIS

Canon

Kamera Canon mirrorless EOS-M punya lensa lebar untuk mount EF-M yang bernama EF-M 11-22mm f/4-5.6 IS STM. Lensa ini agak jarang dijumpai di pasaran, mungkin karena pengguna kamera EOS-M belum begitu banyak. Lensa berbahan logam ini termasuk baik dalam arti fitur, kualitas optik dan bahan bodinya. Di dalam lensa berbobot 220 gram ini terdapat 12 elemen, 7 bilah diafragma dan filter 55mm.

EF-M-11-22mm

Bila pemilik EOS-M kesulitan mencari lensa ini, bisa juga memakai lensa alternatif yaitu lensa EFS 10-18mm f/4.5-5.6 IS STM, tentunya dengan memasang adapter khusus. Lensa untuk kamera DSLR ini harganya sangat terjangkau yaitu 3,3 jutaan tapi tetap punya fitur seperti IS dan STM. Memang bahan bodi lensa ini full plastik termasuk mount-nya, tapi didalam lensa seberat 240 gram ini terdapat 14 elemen lensa dan ada 7 bilah diafragma serta pakai diameter filter 67mm.

Plus :

  • motor fokus STM
  • bahan logam (untuk lensa EFM 11-22mm)
  • murah (untuk EFS 10-18mm)
  • kualitas optik baik
  • ada IS

Minus :

  • lensa EF-M 11-22mm agak sulit dicari
  • lensa EF-S 10-18mm rentang fokal agak pendek (cuma sampai 18mm)
  • tidak dapat lens hood (beli terpisah)
  • lensa EF-S 10-18mm mesti pakai adapter (kecuali dipakai di DSLR)

Perkembangan teknologi

Saat ini desain lensa cukup banyak berubah dibanding beberapa tahun lalu. Lensa wide yang dulunya kita kenal punya manual fokus yang dipenuhi skala indikator jarak (untuk hiperfokal), kini umumnya sudah diganti dengan manual fokus elektronik. Motor fokusnya pun umumnya sudah yang berjenis silent, yang berputar dengan senyap dan tidak terekam suara motornya saat rekam video. Bahkan dengan kamera yang punya layar sentuh dan kemampuan hybrid AF, kita bisa dengan mudah menyentuh layar untuk menentukan titik fokus, baik untuk foto maupun video. Tapi manual fokus secara elektronik juga punya kelemahan, seperti kamera perlu dalam keadaan hidup (on) untuk bisa manual fokus dan lebih repot untuk mengatur manual fokus ke infinity.

Fuji 10-24mm dan X-T1 di tangan saya

Fuji 10-24mm dan X-T1 di tangan saya

Lensa Fuji termasuk lensa yang sukses memadukan teknologi modern dengan desain lensa konvensional (klasik) dengan adanya cincin apertur, hal ini sejalan dengan konsep retro klasik di bodi kamera Fuji (banyak pakai dial/roda untuk ganti setting). Untuk sistem Canon saya lihat lensa DSLR-nya kalau sudah berteknologi STM pada prinsipnya sudah seperti lensa mirrorless, Canon tampaknya perlahan tapi pasti membuat berbagai lensa STM untuk DSLR mereka.

Akhir kata, setiap merk tentu punya pertimbangan sendiri dalam mendesain bodi/optik/motor fokus dsb dan itu tentu berdampak pada harga jual. Tapi satu yang pasti, saya cermati semua lensa modern sudah punya kualitas optik yang baik, ketajaman yang tinggi dan minim cacat lensa, dan ini adalah sebuah kabar baik bagi kita semua.

Buku panduan memilih sistem kamera dan lensa, buku-buku fotografi, kamera, lensa, tripod dan lainnya bisa dipesan lewat ranafotovideo.com Dijamin aman dan asli, toko ini dikelola langsung oleh Enche & Iesan  dari infofotografi.com.


Viewing all articles
Browse latest Browse all 238