Lensa Sony FE 24-240mm f/3.5-6.3 OSS ini dirancang untuk kamera Sony mirrorless bersensor full frame antara lain seri Sony A7, tapi bisa digunakan juga untuk kamera mirrorless Sony seri yang lain seperti Sony A6000, A5000 dan Sony NEX.
Perbedaan utamanya adalah saat dipasang di kamera bersensor APS-C, kamera hanya memanfaatkan bagian tengah lensa, sehingga sudut pandang 1.5X lebih sempit atau dalam kata lain lebih zoom/jauh.
Lensa ini dirancang untuk fotografer pengguna Sony A7 yang cuma mau bawa satu lensa saja untuk travel atau dokumentasi. Saya sempat mencoba mengunakan lensa ini dengan Sony A7S untuk dokumentasi acara di dalam ruangan dan saya tidak mendapatkan kesulitan yang berarti. Karena Sony A7s memiliki kemampuan ISO tinggi yang tersohor, saya mengkompensasikan bukaan lensa yang tidak begitu besar dengan ISO tinggi (1600-12800). Saya dapat memotret dengan leluasa tanpa mengunakan flash.
Saat acara tersebut sangat ramai sehingga tidak bisa banyak bergerak, dengan zoom yang fleksibel dari lebar sampai telefoto, memudahkan saya untuk memotret dengan berbagai framing. Kinerja autofokus juga cukup cepat untuk jarak menengah seperti 3-10 meter, tapi dibawah 2 meter, autofokus agak sedikit lambat.
Untuk mempercepat autofokus saat memotret dokumentasi, fitur Pre-AF saya aktifkan supaya autofokus otomatis jalan meskipun saya tidak menekan tombol shutter. Meskipun fitur Pre-AF ini akan menguras baterai, tidak masalah karena acaranya hanya beberapa jam dan saya memiliki baterai cadangan di tas.
Sony 24-240mm bukan lensa yang ringkas, karena rentang zoom yang jauh membuat ukuran lensa menjadi panjang (11.8 cm) dan diameter filter cukup besar (72mm). Saat di zoom ke 240mm, panjang lensa hampir dua kali lipatnya, menjadi sekitar 20 cm.
Casing luar lensa terbuat dari logam membuatnya relatif berat yaitu 780 gram, lebih berat daripada kamera mirrorless Sony, tapi tidak lebih berat daripada lensa sapujagat full frame merk kamera lain seperti Nikon 28-300mm f/3.5-5.6 VR (800 gram) atau Canon 28-300mm f/3.5-5.6 IS L (1.6 kg). Karena dimensi dan beratnya, untuk memotret pemandangan sunrise dan sunset pastikan mengunakan tripod yang cukup kokoh.
Saya berkesempatan mencoba Sony FE 24-240mm f/3.5-6.3 OSS ini lagi dalam rangka tour foto Pangalengan. Saya mencoba dengan Sony A7R dan A7S generasi pertama. Meski relatif besar, saya tidak menemukan masalah dalam handling karena saya sudah terbiasa mengunakan lensa-lensa tele kamera DSLR yang rata-rata 1 sampai 1.5 kg.
Kualitas gambar dari lensa sapujagat tajam dari 24-100mm, setelah itu agak berkurang ketajamannya tapi masih cukup baik sampai 170mm, dan antara 170-240mm tidak begitu tajam, ketaranya saat memeriksa foto dengan zoom 100% dan terutama saat memasangnya di kamera bermegapixel besar seperti Sony A7R, tapi masih baik untuk cetak foto ukuran kecil atau web.
Jika memotret dengan Image Quality RAW, terdapat distorsi dan vinyet yang lumayan saat mengunakan di 24mm. Tapi bisa dibetulkan dengan profile lensa di sotware seperti Adobe Lightroom. Saat memilih JPG, kamera otomatis membetulkan distorsi dan vinyetnya.
Soal kepantasan harga lensa, saya pikir relatif tergantung bagaimana kita melihatnya. Sebagai alternatif, untuk mendapatkan rentang 24-240mm, Anda perlu lensa Sony FE 24-70mm f/4 Zeiss dan Sony FE 70-200mm f/4 OSS G. Kedua lensa memiliki optik, bukaan dan autofokus yang lebih baik, tapi berat dan harganya juga lebih tinggi. Total berat kedua lensa ini 1.27 kg, dan harga totalnya Rp 34.8 juta. Jika melihat dari segi itu, maka 24-240mm itu jadi terlihat relatif ringan dan murah.
Fotografer yang memilih lensa sapujagat biasanya bukan yang mementingkan kualitas yang tertinggi atau mengharapkan hasil foto yang tertajam, tapi merupakan fotografer yang mementingkan kepraktisan, supaya tidak cepat capai dan juga tidak ingin repot-repot ganti-ganti lensa atau kamera sehingga kehilangan momen. Bagi mereka Sony 24-240mm adalah solusi yang terbaik. Untuk tour travel, kombinasi lensa Sony FE 16-35mm f/4 dan lensa 24-240mm biasanya sudah mencukupi.
Kelebihan lensa Sony 24-240mm
- Rentang zoom yang fleksibel dari 24-240mm
- Ketajaman tinggi, terutama di rentang 35-150mm dan bukaan f/8
- Relatif terjangkau jika dibandingkan lensa FE lainnya
- Cukup resisten terhadap flare
- Saya tidak menemukan chromatic abberation
Kelemahan
- Desain agak besar dan agak timpang saat dipasang dengan kamera mirrorless Sony
- Autofocus saat memotret subjek yang dekat (dibawah 1.5 meter) agak lambat.
- Rentang 170-240mm tidak begitu tajam
———-
Belajar dan tour fotografi yuk. Lihat jadwal Infofotografi.com disini.